Menghidupi Kematian

#Monologlinimasa
2 min readNov 15, 2023

--

I wanna die but…

Beberapa orang yang suka mempertanyakan hidup terkadang suka juga menjadikan kematian sebagai bahan candaan. Entah bercandaan yang mengarah pada sarkasme, atau berupa doa semu yang mengharapkan seseorang lekas mati saja akibat emosi sesaat.

Pada dasarnya, kehidupan dan kematian adalah dua hal yang merupakan bagian dari keseharian. Kalau menurut kamu sendiri, mana yang lebih menakutkan? Kehidupan atau kematian??

Aku pernah dekat dengan orang yang sepakat perihal kematian, khususnya terkait tindakan apa yang ingin kami terapkan pada jasad kami masing-masing setelah mati. Lepas dari apa yang diyakini dalam kolom KTP kami, kremasi sepertinya menarik untuk jadi opsi.

Di sisi lain, dia meyakini bahwa setelah mati, ya sudah. Bagi dia, tidak ada yang namanya reinkarnasi, pun kehidupan masa lampau sebelum kita lahir. Untuk hal ini, aku tidak sepenuhnya sepakat. Tapi tidak punya bukti apa-apa juga untuk mendebat. Aku mungkin punya segelintir pengalaman hidup, namun aku belum pernah merasakan yang namanya mati. Jadi, aku tidak bisa benar-benar memberikan ulasan terpercaya perihal mati.

Sejauh yang aku tahu, orang-orang yang mengaku belum siap untuk mati adalah mereka yang (seakan-akan) punya harapan terkait masa depan. Entah belum mau mati karena belum menikah atau berkeluarga. Ada pula mereka yang ingin terus melanjutkan hidup lantaran menyadari bahwa mereka adalah pendosa yang perlu untuk menebus dosa-dosa mereka dengan hidup yang lebih baik. Orang-orang semacam ini mungkin lupa bahwasanya perkara hidup dan mati adalah sesuatu yang tidak betul-betul dapat diprediksi.

--

--